Jejak Pemikiran Mahatma Gandhi

Siapa yang tidak kenal dengan Mahatma Gandhi. Tokoh yang disebut sebagai “Sang Pengemis Telanjang” yang penuh kharisma ini merupakan seorang pendobrak ketidakadilan di negerinya, India. Ia adalah pribadi yang unik. Di satu sisi merupakan orang suci yang hidup bersama rakyat jelata, tapi dia juga politisi yang ulung. Sebuah kombinasi yang langka.
Bagi Gandhi, “Kebenaran yang absolut hanya Tuhan dan satu-satunya sarana untuk menciptakan kebenaran itu adalah ahimsa. Makin dalam kita menggali ke dalam tambang kebenaran, makin berhargalah bebatuan yang akan kita temukan terkubur disana, dalam bentuk peluang-peluang yang semakin luas dalam pelayanan.
Meskipun Gandhi seorang Hindu, tapi nilai-nilai yang dibawanya tak terbatas hanya untuk orang-orang Hindu saja, namun bernilai universal. Hal itu datang dari keyakinannya bahwa agama mengajarkan kebaikan dan moralitas. Semua manusia adalah saudara. Kejahatan harus dilawan dengan kebaikan.
Misi hidup Gandhi sebenarnya perjalanan pencarian diri. Segenap kemampuan jiwa raga dikerahkannya demi pelbagai “eksperimen spiritual” untuk mencapai kebenaran dan non-kekerasan. Manurutnya, pemerintah yang ideal seharusnya terdiri para “filsuf”.
Demokrasi menuntut kedisiplinan, toleransi, dan saling peduli. Dalam demokrasi, perubahan apa pun haruslah lahir dari proses musyawarah. Kebebasan yang dimiliki seseorang menuntut juga penghargaan terhadap kebebasan yang dimiliki orang lain.
Pemerintah itu bukan Tuan tapi Pelayan Bagi rakyat. Banyak orang berpikir: tujuan menghalalkan cara. Tapi, kata Gandhi, “Sarana harus sejalan dengan tujuannya. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan.” Salah satu kata-kata bijaknya yang terkenal adalah,”Kelembutan dapat menggoncangkan dunia.”
Beberapa hal menarik lainnya tentang Gandhi:
Hari lahirnya tanggal 2 Oktober, diperingati sebagai Gandhi Jayanthi dengan doa-doa dan semangat patriotisme seluruh India,  bahkan oleh PBB dijadikan “Hari Non-Kekerasan Internasional”
7 Dosa Masyarakat (menurut Gandhi):
  • - Politik tanpa prinsip
  • - Bisnis tanpa moralitas
  • - Pengetahuan tanpa karakter
  • - Sains tanpa kemanusiaan
  • - Kekayaan tanpa kerja
  • - Kenikmatan tanpa nurani
  • - Ketaqwaan tanpa penyangkalan diri

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Jejak Pemikiran Mahatma Gandhi"

Post a Comment