Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas,
tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat
tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan
lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi
dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen
angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam
tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis
lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau
penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.
Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat
syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis
melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus
yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan
diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan
menimbulkan reflek intubasi nyeri.
Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam
mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout,
reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo,
anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun
mental.
Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke
Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para
pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.
Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang
mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni
menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup
secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati
keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan
istilah “masuk angin”.
Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia
sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang
pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini
dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah
ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.
Terapi bekam cukup populer di banyak negara Eropa dan
Amerika, di perguruan tinggi-perguruan tinggi dan akademi-akademi yang
mengajarkan kurikulum pengobatan alternatif dan pengobatan pelengkap, serta di
banyak pusat pengobatan dengan berbagai sarananya. Pengobatan bekam menduduki
posisi yang menonjol di antara berbagai sarana pengobatan ini, baik dilihat
dari sisi pengajaran maupun praktiknya.
Hasil-hasil penelitian sungguh mencengangkan, mencerminkan
banyak kondisi kesembuhan yang luar biasa. Semua itu merupakan bukti
keagunan ilmu Nabi dan mukjizat besar yang dibawa oleh “guru pertama”,
Rasulullah Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam, yang kemudian disampaikan
kepada kita oleh ilmuwan besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu.
Belum ada tanggapan untuk "Bekam Merupakan Solusi Alternatif Kesehatan bagi Kita"
Post a Comment