BAB I
PENDAHULUAN
Bekam atau hijamah adalah
teknik pengobatan dengan
jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit menurut faham umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang
darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.Perkataan Al
Hijamah berasal dari istilah bahasa arab :
Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan
darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping,
dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia [1]
dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.[2]. “Cupping used to :
drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue,
bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral
nervous system”[3].
Dengan melakukan
penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga
terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan
perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke
permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang
sistem syaraf perifer.[4].
Dalam beberapa literatur
disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan :
(1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter,
(4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain”
pada Sistem Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.[5]
Apabila dilakukan
pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan
lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya.
Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin,
histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang
belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan
arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga
dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya
perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi
(pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan
tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh
adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini
mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.[6]
Bekam adalah satu teknik
pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali
dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau
bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan
agar sirkulasi energi Qi[7]
dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen
angin dingin maupun angin lembap, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam
tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis
lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau
penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan. [8]
Penelitian lain menunjukkan
bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang
akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta
dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan
endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut
aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.[9]
Berbekam merupakan metode
pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan
penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica,
back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta
penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.[10].
Bekam merupakan pengobatan
yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :
Dari Ibnu Abbas r.a.
Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal:
dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang
ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)
Belum ada tanggapan untuk "PENDAHULUAN BEKAM SOLUSI ALTERNATIF BAGI KITA"
Post a Comment